This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

Sunday, 26 May 2013

DRUG MANAGEMENT CYCLE AND THERAPEUTIC CYCLE


DRUG MANAGEMENT CYCLE

Drug management cycle pada dasarnya merupakan suatu prosedur tahapan pengelolaan obat agar ketersediaan suatu obat dapat berjalan dengan baik   yang dapat mewujudkan  tercapainya keefektifan serta efisien sehingga  obat yang diperlukan oleh dokter selalu tersedia setiap saat dibutuhkan dalam jumlah cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan yang bermutu. Drugs management cycle berperan dalam ketersediaan suatu obat di rumah sakit, khususnya di instalasi rawat jalan.
Drug management cycle terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
a.        Use
b.      Selection
c.       Procurement
d.       Distribution.
Keempat hal diatas didukung oleh suatu management support yang terdiri dari organization (organisasi), financing (keuangan), information management (sistem informasi manajemen) dan human resources (sumber daya manusia). Setiap tahap pada drug management cycle tersebut harus didukung oleh management support yang ada sehingga pengelolaan obat dapat berlangsung secara efektif dan efisien, dan keempat unsur tersebut harus dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan.


a.       Use
Use pada drugs management cycle meliputi : diagnozing, prescribing, dspensing dan proper consumtion by the patient. peranan apoteker dalam hal ini adalah dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain untuk  menjamin  dan memastikan bahwa pasien menerima obat yang rasional, tepat dengan kebutuhan klinis  pasien dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan dosis individual untuk jangka waktu yang sesuai dan biaya yang paling rendah. Penggunaan obat yang rasional diharapkan dapat mengurangi angka kejadian medication error dan dapat membuat biaya yang ditanggung pasien menjadi seminimal mungkin khususnya terkait dengan biaya obat.  Dalam use ini, perananan penting apoteker adalah terlibat dalam dispensing dan proper consumtion by the patient (pemilihan obat yang paling tepat untuk pasien), yang tahapan awalnya adalah skrining resep. Pemberian obat yang tidak rasional berdampak kepada penggunaan obat yang tidak tepat, sehingga di khawatirkan menimbulkan efek terhadap kualitas terapi yang dihasilkan, permasalahan yang paling sering dalam pemberian obat yang tidak rasional adalah polifarmasi, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengetahui apakah obat yang digunakan rasional atau tidak.
1.      Mengidentifikasi masalah
2.      Memahami penyebab
3.      Memcatat kemungkinan terjadinya interaksi
4.      Mengkaji ulang informasi yang tersedia
5.      Memilih interaksi
6.      Memantau dan mendata ulang kerja obat.
Adapun,strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai obat yang rasional diklasifikasikan menjadi beberapa cara:
1.      Strategi edukasi, meliputi :  Pelatihan penulisan resep (seminar, workshop), mencetak bahan (literature klinis dan Koran, guidelines terapi, formulasi obat), pendekatan berdasarkan pertemuan langsung.
2.      Strategi manajerial meliputi :  Memulai pemilihan, pengadaan dan distribusi, memulai peresepan dan penyerahan obat, pembiayaan ( mengatur harga
3.      Strategi regulasi,meliputi : Registrasi obat, daftar obat terbatas, pembatasan resep, pembatasan penyerahan obat.
b.      Selection
Selection  dalam drugs management cycle  pada dasarnya adalah pemilihan obat di instalasi rumah sakitsampai ke revisi formularium.
        Proses kegiatan selection meliputi : mereview masalah-masalah kesehatan, mengidentifikasi pemilihan treatment yang paling tepat, pemilihan dosis untuk masing-masing individu dan bentuk sediaan yang paling tepat serta memastikan bahwa obat yang dibutuhkan oleh dokter dan pasien selalu tersedia di instalasi farmasi di rumah sakit.
c.       Procurement
Procurement, kegiatannya meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan serta penyimpanan obat dalam rumah sakit.  Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan. Ada beberapa kunci pengadaan obat yang baik yaitu, dengan review data obat yang akan diadakan, kualifikasi dan monitoring supplier, penawaran yang bersaing, dan jumlah obat yang dipesan berdasarkan kebutuhan dilapangan,dalam hal ini adalah kebutuhan permintaan suatu obat di rumah sakit yang dapat dipercaya. Selain itu, juga diperlukan adanya pembayaran dan pengelolaan dana yang baik dan efisien. Ada prosedur tertulis dan transparan, jaminan kualitas produk, pemeriksaan tahunan dengan hasil dilaporkan dan adanya laporan rutin pelaksanaan pengadaan obat. Cara pengadaan suatu obat dapat dilakukan berbagai cara yaitu : Produksi sediaanfarmasi (produk steril dan non steril), sumbangan atau droping atau hibah, Kerjasamaoperasional, Penyewaan, Pembelian, bisa melalui tender (oleh panitia pembelian barang farmasi) maupun secara langsung dari pabrik, distributor, maupun pedagang besar farmasi.
d.      Distribution
Pendistribusian obat merupakan suatu proses penyerahan obat setelah sediaan disiapkan oleh unit Instalasi Farmasi Rumah Sakit sampai dengan dihantarkan kepada perawat, dokter, atau profesi kesehatan lain untuk didistribusikan kepada pasien.
Ada 4 elemenutamadalamsistemdistribusi :
a) Desain sistem (geografis atau cakupan populasi, jumlah tingkatan dalam sistem, dan derajat sentralisasi)
b) Sistem informasi (kontrol persediaan, catatan dan formulir, pemakaian  laporan, aliran informasi)
c)      Penyimpanan (pemilihan tempat, desain bangunan, sistem penanganan bahan)
d)Pengiriman (pemilihan transportasi, pengadaan kendaraan, pemeliharaan kendaraan, dan jadwal pengiriman).
Syarat-syarat distribusi yang dirancang dan dikelola dengan baik
1.    Menjaga pasokan obat agar tetap konstan
2.    Menyimpan obat dalam kondisi baik selama proses distribusi
3.    Meminimalkan kerugian obat dikarenakan pembusukan dan kadaluwarsa
4.    Menyimpan catatan inventarisasi secara akurat.
5.    Merasionalkan tempat penyimpanan obat.
6.    Memanfaatkan sumber daya transportasi yang ada seefisien mungkin.
7.    Mengurangi pencurian dan penipuan
8.    Memberikan informasi mengenai perkiraan kebutuhan obat.
  
THERAPEUTIC CYCLE

Therapeutic cycle merupakan sebuah siklus untuk mencapai terapi pengobatan yang efektis, efisien dalam peningkatan efektifitas terapi yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien, Therapeutic cycle merupakan bagian yang tidak mungkin terlepas dari drug management cycle. kegiatan  Therapeutic cycle meliputi : pelaporan, pengendalian, pemusnahan dan pencatatan, dimana keempat unsur tersebut didukung oleh management support antara lain : organisasi, Finansial, sistem informasi , dan sumber daya manusia.
pada proses pelaporan, kegiatan yang dilakukan melingkupi pengadaan suatu obat, yang sebelumnya telah direncanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan obat terkait dengan kegunaannya dalam terapi pasien. Pada tahap pengendalian, obat yang dilaporkan kemudiaan akan dilakukan proses penerimaan yang kemudian akan masuk dalam gudang penyimpanan dan selanjutnya akan mengalami proses distribusi hingga sampai ke tangan para tenaga medis untuk selanjutnya dapat digunakan untuk terapi pasien, pada tahap pengawasan obat, prosesnya yang melingkupi adalah pemusnahan dan distribusi obat, kedua proses ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya penyimpangan yang terjadi dalam penyalah gunaan obat terutama dalam proses distribusi, serta pemusnahan untuk obat-obat yang kadaluarsa, proses yang terakhir adalah dokumentasi atau pencatatan, dimana hasil dari proses dispensing dan pemilihan obat dapat dilakukan evaluasi untuk dilakukan monitoring terkait pemilihan obat yang digunakan sebagai terapi, sehingga dapat dketahui serta dapat mengatasi apabila kemungkina obat yang diberikan memberikan hasil efek yang tidak diharapkan.





2 comments:

Unknown said...

Journal penelitian DRUG MANAGEMENT CYCLE luar negeri internasional ada ngga.,,,

icha said...

nggakada dapusnya ya?

Post a Comment